Sriwijayatimes.id, OKU Timur – Pupus sudah harapan putra terbaik Kabupaten OKU Timur untuk menjadi anggota Paskibraka Tingkat Nasional pada peringatan Hut RI ke-76 di Istana Negera. Putra OKU Timur I Nyoman Ananta Sumanata gagal dinyatakan positif Covid 19.
Menurut pengakuan I Nyoman Ananta Sumanata kepada awak media melalui Via Ponsel mengatakan, saat itu Ia dipangil untuk berangkat ke Palembang untuk melakukan observasi kesehatan tepatnya pada hari kamis tanggal 22/07/2021.
“Pada hari Jumat tanggal (23/7/2021) sekitar pukul 10.00 WIB, ia melakukan tes PCR di RSUD Palembang dan hasilnya tidak langsung keluar melainkan disuruh untuk menunggu terlebih dahulu,”kata I Nyoman Ananta Sumanata.
Setelah hari Sabtu (24/7/2021) tiba – tiba orang tua saya dipanggil secara mendadak, dan saya dapat info kalau sudah ada orang lain yang menggantikan posisi saya.
“Mendengar itu tentuk saja saya benar – benar terpukul, putus asa, seolah tidak percaya, apa yang terjadi. Kalau tidak ada temen – temen dan keluarga saya yang mendukung saya tidak tahu apa jadinya keadaan saya,”ucapnya. Selasa (27/07/2021)
“Keluarga semuanya kecewa, kok bisa begini. Saya juga merasa sehat – sehat saja tidak ada gejala apapun. Kemudian saya dijemput kedua orang tuanya untuk pulang ke Belitang Kabupaten OKU Timur.”Ucapnya dengan sedih.
- Harga Murah Spek Dewa, Berikut 5 Rekomendasi HP 2 jutaan Terbaik Tahun 2022by Redaksi on 29 Agustus, 2022 06:20 at 06:20
- UPDATE! Ini Kode Redeem Higgs Domino Island Rabu 10 Agustus 2022, Ada Chip Gratis Hingga 150Bby Redaksi on 10 Agustus, 2022 04:17 at 04:17
Masih kata I Nyoman Ananta, Setelah sampai dirumahnya, ia melakukan tes PCR kembali di RSUD OKU Timur pada Senin (26/27/2021) dan hasilnya negatif, tapi walau hasilnya negatif namun dirinya sudah tidak bisa berbuat apa – apalagi.
“Karena posisi saya sudah digantikan oleh salah satu putra asal kota Palembang, jadi ada dua orang yang mewakili Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sudah berangkat ke Jakarta pada hari Minggu (25/7/2021),”terangnya.
Menurut Nyoman, jika memang saat itu ia dinyatakan positif Covid 19, harusnya dirinya bisa diberi waktu sebentar untuk pemulihan.
“Saya dengar di provinsi Bangka Belitung (Babel) itu dikasih kesempatan, ada yang positif setelah itu negatif dan bisa berangkat susulan, kenapa di Sumsel tidak ada toleransi, langsung dinyatakan gugur”, keluhnya.
Saat ini ia hanya pasrah dan berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di tahun berikutnya.
“Tapi saya dikasih kesempatan untuk berangkat ke provinsi untuk mengibar di kantor gubernur,”pungkasnya. (BD)