Sriwijayatimes. ID – OKU Timur – Sangat disayangkan kasus Stunting masih banyak ditemukan,di Bumi Sebiduk Sehaluan ini, padahal OKU Timur menjadi salah satu Kabupaten lumbung pangan. Dari data Dinas Kesehatan OKU Timur sebanyak 139 balita dan anak anak di Kabupaten OKU Timur mengalami masuk kategori stunting yang tersebar di 13 Kecamatan 35 Desa. Menangapi hal ini Bupati OKU Timur Geram.
Anak stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat malnutrisi kronis. Anak stunting banyak ditemukan di Kecamatan Belitang III Dan Kecamatan Madang Suku II.Untuk Kecamatan Belitang III tesebar di enam desa dengan jumlah anak kategori Stunting sebanyak 24 balita.Untuk Kecamatan Madang Suku II ada lima desa dengan jumlah 24 kasus Stunting.
Dari data ini Bupati OKU Timur H Lanosin ST menginginkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan pemetaan masalah stunting di Kabupaten OKU Timur secara detail. Hal ini agar penanganan stunting ini bisa berlangsung optimal.
Hal ini di tegaskan Bupati saat membuka kegiatan rembuk stunting, bersama OPD dan Formkompinda, d i aula Bina Praja II, Pemkab OKU Timur, Senin (24/03/2021).
Menurut Bupati, selain pemetaan secara detail, OPD terkait juga harus membuat data rinci penyebaran stunting dalam 20 kecamatan di OKU Timur.
Sehingga, penyebab terjadinya stunting ini bisa di mininalisiar kedepannya dengan berbagai tindakan.
“Jika pemetaan stunting ini jelas dan detail, maka kita akan tau bagaimana mengambil tindakannya. Apakah penyebab stunting ini karena perkawinan muda atau bawah umur. Atau karena tumbuh kembang yang kurang gizi,” beber.
Dalam kesempatan yang sama, Lanosin juga menekankan agar semua OPD bisa mendukung realisasi 10 program penggerak TP PKK.
Sebab penanganan permasalahan stunting ini juga masuk dalam program penggerak TP PKK. Sehingga butuh dorongan maksimal, agar peran TP PKK juga bisa menurunkan angka stunting.
“Kebetulan Ketua TP PKK kita saat ini merupakan dokter spesialis anak. Tentu beliau paham bagaimana proses pencegahan stunting ini bisa d i lakukan maksimal, hanya saja ini butuh dorongan semua pihak,” tegas Bupati.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Zainal Abidin menjelaskan bahwa Sutunting tersebut adalah kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.
“Penyebab Anak Mengalami Stunting Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Ada banyak sekali hal-hal yang dapat memicu terjadinya gizi buruk ini. Berikut adalah penyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui” katanya. (Budi)