Sriwijayatimes. Id I OKU Timur – Menjadi penyandang orang tampa gejala (OTG) dan dikarangtina secara mendiri bukan hal yang sepele,sudah pasti kita dijauhi para tetangga, saudara,teman dan kita pun ikut panik dalam kondisi menghadapi OTG. Rasa kekhawatiran tentu akan terjadi setiap manusia yang penyandang orang tampa gejala.
Ini salah satu kisah dari puluhan OTG yang ada di Belitang OKU Timur berinisial A menceritakan kepada awak media kamis (11/06/2020) betapa tersiksanya selama di karantina mandiri terkucil dari keluarga dan tetangga,seiring waktu warga berjuang mengalahkan ego mereka masing-masing.
“Saya OTG dengan hasil rapid test negatif namun saya dianjurkan untuk karantina mandiri karena pernah kontak dengan orang orang yang pernah kontak kepada pasien positif covid 19,”katanya.
Selama karantina mandiri,dirinya untuk bertahan hidup sehari hari dibantu oleh sudara yang menghubung melalui phone,seiring waktu tetangga yang sempat mengucilkan akhirnya juga membantu memberikan makanan didepan rumah saja,”kata sedih.
A mengatakan, tak mudah membangun solidaritas dan kebesaran hati warga untuk menerima salah satu tetangganya menyadang OTG.Secara perlahan, warga diberikan pengertian hingga mereka akhirnya bisa menerima.
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur dalam seminggu datang memberikan vitamin. Namun untuk bantuan lainya seperti sembako selama karantina mandiri dirinya mengaku belum pernah mendapatkan bantuan sembako.
“Dinas Kesehatan datang memberikan vitamin minuman sehat,kalau sembako tak ada yang kasih,untungnya tetangga kasih bantu memberikan makanan setiap hari,”cerita A dengan nada sedih.
Dikatakan A saat ini dirinya sudah abis masa karantina mandiri.Namun dia dan keluarga masih takut untuk keluar sebab masih banyak tetangga yang menghindar saat bertemu.
“Suami uda lama dirumah nga kerja begitu juga anak anak dirumah saja,kalau kangen sama orang tua atau sudara ya kami Vedio Coll saja, mudah mudah semua ini cepat berlalu dan kami bisa diterima kembali di tengah tengah masyarakat, dan kami bisa kerja kembali,” pungkasnya. (Cp)