Bupati OKU Timur, Enos Berkomitmen Untuk Memperluas JARGAS

Sriwijayatimes id OKU Timur – Dimasa akhir jabatan Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T. terus berkomitmen untuk memperluas Jaringan Gas Rumah Tangga ( JARGAS) Di Kabupaten OKU Timur.

Pada tahun 2023 Kementerian ESDM Pemerintah Kabupaten OKU Timur telah membangun jargas sebanyak 3.015 sambungan rumah di Bumi Sebiduk Sehaluan.

Untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan efektifitas Bupati OKU Timur membuka Sosialisasi Jajak Minat Studi Kelayakan Program Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga (Jargas) APBN. Di Aula Kantor Camat Belitang Rabu, 11 September 2024.

Sosialisasi Jaringan Gas Rumah Tangga di hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Roby Daud Pane dan perwakilan dari Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia Abdullah Al-Asy’ari.

Dalam sambutannya Bupati Enos mengungkapkan dirinya terus berupaya menjelaskan kepada Kementerian ESDM mengenai jargas yang dilalui di OKU Timur.

“Saya nekat waktu itu, saya jelaskan apa yang ada dan manfaat yang dibutuhkan ini sangat penting untuk masyarakat kita,” imbuh Bupati.

Kelangkaan Gas LPG 3kg dikatakan Bupati juga dapat membuat gamang masyarakat OKU Timur terlebih harga yang dijual tidak sesusai dengan HET. Dengan adanya jargas ini dirinya berharap dapat mengurangi beban masyarakat yang membutuhkan.

“Jika seandainya kebutuhan masyarakat Belitang terpenuhi dengan mengalirnya pipa gas, maka kuota gas LPG 3kg daerah ini bisa kita alihkan ke daerah yang tidak dilewati oleh pipa gas,” sambungnya.

Ditegaskan Bupati, Pemkab OKU Timur mendukung penuh program jaringan gas rumah tangga ini, “Kami mendukung penuh program jargas ini, ini akan bisa mengatasi inflansi daripada gas LPG 3kg yang sering mengalami kelangkaan, ini mengurangi beban masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, perwakilan dari Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Roby Daud Pane dalam sambutannya menyampaikan gas alam memiliki nilai lebih daripada LPG.

“Jargas ini memiliki nilai lebih dari LPG, diantaranya pembakarannya sempurna dan tidak menimbulkan ledakan jika terjadi kebocoran,” ucapnya.

Dengan menggunakan gas alam, diharapkan impor LPG dapat berkurang, “Suplainya dalam negeri hingga harganya dapat lebih murah dari LPG, dan dapat mengurangi beban APBN,” lanjutnya.

Roby menambahkan, dari studi kelayakan ini menjadi dasar agar dapat dilanjutkan ke tahap pendesainan secara teknis dan pembangunan konstruksinya.

“Saya harap peran bapak ibu sangat menentukan layak atau tidaknya daerah ini dibangun,” tutupnya (BD)