DLH OKU Timur,Peringati Hari Lingkungan Hidup Se-dunia, Dihadiri 500 Pegawai 

Sriwijayatimes id OKU Timur – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-dunia tahun 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Timur menggelar apel bersama. Kamis, (5/6/2025).

Apel bersama yang dilaksanakan di hutan kota komplek perkantoran Pemkab OKU Timur ìtu, dihadiri oleh 500 peserta, baik darì pegawai DLH OKU Timur sendiri, hingga masyarakat.

Usai apel bersama, Dinas Lingkungan Hidup bersama-sama menebarkan benih ikan bantuan dari Dinas Pendidikan OKU Timur.

Tak hanya itu, ratusan peserta apel juga menuangkan Eco-enzyme produk Bank sampah BEKasam DLh OKU Timur dan Bank sampah DAGADU Belitang.

“Sebanyak 300 botol berisi cairan Eco-enzyme dituangkan, fungsinya nanti untuk membersihkan limbah organik, mengurangi bau tidak sedap dan meningkatkan kualitas air,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Feri Hadiansyah S.t.MM.

Dìkatakan Feri, setelah melakukan itu, seluruh pegawai juga melakukan aksi bersih kolam retensi dengan mengumpulkan sampah plastik, yang didaur ulang dan didonasikan di Bank sampah.

“Lalu, yang residu atau sisa dibawa ke tempat pembuangan akhir, namun sebelum ìtu ditimbang terlebih dahulu,” ujar Feri.

Menurut Feri, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung arahan darì Menteri Lingkungan Hidup perihal pelarangan plastik sekali pakai.

“Mentri lingkungan hidup meninta agar Kepala Daerah segera membuat Perda pelarangan plastik sekali pakai, membangun Bank sampah dan fasilitas daur ulang,” paparnya.

Selain ìtu juga, menerapkan zerowaste to landfill sebagai visi bersama, dan menjadikan sekolah, pasar tempat ibadah dan kantor sebagai ruang edukasi hidup tanpa sampah.

Ia juga mengapresiasi para pejuang lingkungan dan memberikan penghormatan serta apresiasi yang setinggi-tingginya sebagai teladan hidup, sebagai saksi dari dedikasinya.

“Pejuang lingkungan adalah penggingat bahwa perubahan besar bisa lahir dari tindakan kecil yang terus menerus. Meski, terkadang tanpa sorotan dan insentif, namun mereka melakukannya dengan penuh tanggungjawab,” ucap Feri.

Dalam momen ìtu, Feri juga berpesan produsen plastik untuk mengurangi produksi plastik sekali pakai yang tìdak bisa diolah.

Sementara, kepada generasi Z (Gen-Z) ia juga mengimbau agar menjadì pelopor gaya hidup minim plastik Bawa Botol Minum (BBM).

Dengan cara menolak sedotan plastik, gunakan tas belanja pilih produk lokal, ajak teman untuk kelola sampah edukasi lingkungan melalui media sosial.

“Kalian penentu arah, sejarah hari ini adalah panggilan bukan hanya untuk sadar tapi untuk bertindak bersama. Menolak plastik sekali pakai, memilih produk ramah lingkungan akan menciptakan gelombang perubahan besar,” tutupnya. (BD)