Sriwijayatimes ID OKU Timur. Sejak Kabupaten OKU Timur dipimpin tiga bupati OKU Timur akses jalan penghubung desa Batumarta hancur lebur dan berlumpur sejak jalan ada di Desa Banding Agung, Kecamatan Madang Suku lll, Kabupaten OKU Timur.
Jalan berlumpur dan berlubang membuat warga prihatin saat melintas dijalan tersebut. Sudah puluhan kendaraan roda empat maupun roda dua bila melintas harus bersabar,karena jalan tersebut satu satunya jalan penghubung antar desa.
Muhamat Reza warga setempat yang setiap hari melintas dijalan tersebut mengatakan,kami sangat menyayangkan jalan ini belum ada sekali perhatian dari pemerintah,dari jaman bupati Herman Deru hingga Lonosin.
“Aksesn jalan penghubung bukan hanya becek,berlumpur tapi sangat licin jika dilalui dengan kendaraan,sudah puluhan warga yang jatuh melintas jatuh di jalan ini. Apa lagi saat memasuki musim hujan banyak kendaraan warga yang terjebak dalam lumpur,” ungkapnya.
Menurut Reza akses jalan penghubung desa merupakan satu satunya akses bagi warga untuk mengangkut hasil panen untuk dijual kekota. Bagimna perekonomian akan lancar kalau jalan ini hancur dan rusak parah.
“Yang membuat lebih prihatin lagi saat anak – anak akan pergi kesekolah tidak terhitung lagi Harus pulang kerumah karena jatuh saat melintas dijalan tersebut,”keluh Reza.
Sementara PJ Kades Desa Banding Agung, Gazal Madian mengatakan kepada awak media,selaku PJ Kades desa Banding Agung dirinya sangat prihatin dengan kondisi jalan tersebut.
Kami sudah berupaya agar jalan tersebut segera dibangun oleh pemkab OKU Timur. Pengajuan proposal jalan tersebut sudah saya lakukan sendiri bahkan Perangkat desa sudah sering mengajukan proposal ke Kabupaten, tapi sampai ini belum ada respon sama sekali
“Saya selaku PJ Kades tidak bisa berbuat banyak untuk desa kami, harapan kami pak Bupati OKU Timur bisa memberikan perhatian kepada masyrakat Desa Banding Agung,kami sudah sangat tersiksa dengan ke adaan jalan rusak,”tutupnya.
Ditempat terpisah Ernawati selaku Kadus Desa Banding Agung, Kecamatan Madang suku lll mengatakan, “Saya sebagai kepala dusun hanya bisa prihatin melihat kondisi jalan ke desa kami, padahal kalau jalan bagus insya allah ekonomi masyarakat desa akan berputar, tapi kalo begini mau gimana lagi,”singkatnya.
