Sriwijayatimes ID OKU Timur. Harga hewan korban sapi menjelang hari raya Idul Adha naik 2 juta per ekor. Dampak kenaikan harga hewan korban pemesan untuk korban turun.
Hal ini dikatakan Agus Nugroho selaku pemilik usaha hewan kurban.
Untuk tahun ini harga Kenaikan sapi ada peningkatan di bandingkan tahun kemarin.
Kenaikan harga hewan sapi korban ada penurunan dari konsumen.
“Sementara ini baru 8 ekor sapi yang memesan,biasanya sudah 15 hewan kurban yang terjual,” jelas Agus Nugroho
Dampak kenaikan harga sapi ini banyak panitia arisan kurban tidak mampu membeli hewan kurban, biasanya mereka membeli hewan kurban dengan bajet Rp 2.200000 – Rp 2. 500,000 Ribu perekor.
Wajar panitia arisan tidak mampu membeli karena sudah bajet mereka. Kita juga tidak bisa memberikan harga yang mereka inginkan,karena ada penaikan,”kata Agus.
Lanjut Agus, untuk saat ini kita juga mengalami kesulitan untuk mencari sapi lokal,seperti sapi Bali,sapi Jawa,sapi blitangn. Saat ini warga banyak yang beternak sapi besar,seperti sapi
limousin,simental. Jadi wajar harga sapi lokal ada penaikan pada tahun ini
“Kalau tahun kemarin kita bisa menjual hewan kurban ke Kabupaten lain,tapi sekarang ini tidak bisa dikarenakan ada penyakit sapi mulut dan kuku yang sedang merebak dijawa dan Aceh yang tayang dimedia Tv,”tutupnya. (BD)
