Kabid Tanaman Pangan,Lakukan Kampanye Peningkatkan Beras Organik

Sriwijayatimes. ID OKU Timur. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, (OKUT) Sumatera Selatan, terus meningkatkan produksi dan kampanye penggunaan beras organik untuk konsumsi harian. Pasalnya, beras organik lebih meringankan beban biaya produksi sekaligus ramah lingkungan.

Hal ini disampaikan Kabid tanaman pangan,Andri Irawan SP., M.Si mengatakan, saat ini, ada lima kelompok petani yang sudah mengembangkan beras organik dengan total luasan sawah organik mencapai 33 hektare. Seluruhnya telah tersertifikasi oleh Inofice sehingga beras organik yang dihasilkan resmi diakui.

“Adapun tingkat produksi beras organik di OKU Timur dalam satu musim panen sekitar 90 ton. Dalam setahun bisa dua kali panen berarti produksi bisa 180 ton per tahun,” terang Andri
Minggu (26/12/2021/

Andre mengatakan,dari sisi ekonomi petani akan sangat menghemat biaya operasional karena tidak membutuhkan pupuk kimia. Apalagi, pupuk bersubsidi yang alokasi setiap tahunnya masih di bawah dari kebutuhan petani padi,”katanya.

Peninjauan areal lahan padi organik

“Dengan biaya produksi yang lebih rendah, dan harga beras organik lebih tinggi dari beras pada umumnya. Pada saat Di Kabupten OKU Timur, beras organik dihargai rata-rata Rp 15 ribu per kilogram,”pungkas andri (BD)