Gas LPG 3 KG Langka, Masyrakat Bingung..!!!

Sriwijayatimes.id, OKU Timur – Hampir satu bulan ini masyarakat bingung kelangkaan gas LPG 3 Kg di Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur.

Dengan langkanya gas LPG 3kg harga tabung gas 3kg di tempat warung harga sudah meroket dari harga 21-22 Ribu menjadi 26-27 Ribu. Kelangkaan gas 3kg secara pasti belum tahu penyebab ini menjadi langka dan mahal. Bahkan sampai saat ini belum ada tindakan dari Pemkab OKU Timur melalui dinas terkait melakukan operasi pasar guna menekan harga gas yang cukup mahal.

Asef (30) warga Kelurahan Dusun Martapura Kecamatan Martapura mengatakan, sudah hampir satu bulam mengalami kelangkaan. Bahkan untuk mendapatkan pasokan gas 3 KG, sangat susah.

Kalau pun ada harga sudah tinggi berkisar Rp 27 Ribu hingga mencapai Rp 32 ribu,karena kita butuh terpaksa kita membelinya kata Asef dengan wajah lesu. Jumat (6/8/2021).

Begitu juga yang di alami Indrawati (35) warga Desa Bukit Napuh, kelangkaan tabung gas 3 Kg sejak hari Raya Idul Adha lalu, sudah mengalami kesulitan mencari tabung gas 3 Kg bahkan dia mengungkapkan dirinya harus berkeliling hingga 3 kelurahan Di Kecamatan Martapura, untuk mencari tabung gas namun menemukan dengan harga yang tinggi.

“Kalau tidak ada gas 3kg bagaimana bisa masak, karena sehari hari kita memakai gas 3kg,” jelasnya.

Sementara salah satu pengecer Gunadi di pasar Banuayu sampai menjual tabung gas yang dia miliki karena sudah lama tidak mendapatkan suplai dari agen yang biasa mensuplai gas di warungnya bahkan dirinya sudah mencari berkeliling ke agen agen gas namun tidak ada.

“Mau gimana lagi mas sudah berapa bulan ini tidak ada agen yang menyuplai tabung gas ke warung saya, kadang dapat kadang tidak,akhirnya tabung gas saya jual dari pada saya rugi tabungannya kosong terus,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) OKU Timur, Amin Zen Saat dihubungi awak media lewat telepon pribadinya melemparkannya ke Sekdin, Suwandi dengan alasan dirinya lagi isolasi mandiri (isoman).

“Hubungi Sekdinnya Pak, saya lagi Isoman,” kata Amin lewat pesan singkat WhatsApp.

Sementara Sekdin Suwadi mengatakan dirinya belum melakukan tindakan ke pengecer, baru melakukan tindakan ke agen-agen saja. “Belum ada perintah atasan untuk melakukan tindakan ke bawah, segara saya akan lakukan pengecekan dibawah Mas,” tutupnya. (BD)