sriwijayatimes, Com,OKU Timur -Membuka Rakor TPID Rilis Angka Inflasi Daerah OKU Timur (09/08/2019) di Bina Praja II Pemkab OKU Timur, Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi, S.Sos, MSi, mengatakan, Pemkab OKU Timur selama ini tidak pernah dilirik Bank Indonesia, itu yang membuat salah satu pemacu agar kerja lebih baik lagi dan berharap dinilai.
“Karena itu kami melakukan kerjasama dengan BPS untuk menghitung angka inflasi untuk itu tolong lirik lah kami,”katanya.
Dengan kerjasama ini akan diketahui perkembangan inflasi dari data BPS dijadikan acuan untuk menyusun program agar lebih tepat sasaran. Jika inflasi tinggi daya beli tinggi masyarakat tidak mampu sebaliknya jika inflasi rendah pengusaha yang susah sehingga yang terbaik itu inflasi terjaga,ungkapnya.Sebagai daerah pertanian pada masa panen kedua ini hasil produksi mencapai 250 ton sehingga kebutuhan pangan di Bumi Sebiduk Sehaluan cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tambahnya.Dia juga mengungkapkan, namun tentunya untuk menjalankan seluruh program yang sudah dirancang harus ada pemahaman dari seluruh stekholder jangan saling lempar dan harus saling bantu, agar program bisa berjalan. Kemudian harus ada langkah yang nyata, untuk mensejahterakan masyarakat, imbuhnya.
Bagi desa yang infrasturnya sudah selesai sekarang bangkitkan ekonomi msyarakat dengan menggunakan dana yang dikucurkan pemeritah. Karena dengan memacu perkembangan ekonomi ini bisa meningkatkan penghasilan masyarakat yang akhirnya bisa mensejahterakan masyarakat desa,jelasnya.
“Mari kita membuat produk yang bisa dijual sehingga bisa menjadi tambahan penghasilan, jangan hanya menjadi konsumen,”terangnya.
Sedangkan Kepala BPS OKU Timur Mukti Riadi menjelaskan, rilis angka inflasi daerah triwulan I dan II. BPS dan Pemkab OKU Timur melakukan kerjasama untuk menghitung angka inflasi dan ini langkah yang tepat. Inflasi merupakan faktor penting untuk mengetahui perkambangan harga.
“Kerja sama ini bentuk kepercayaan Pemkab OKU Timur kepada BPS,”ungkapnya.(Budi