Sriwijayatimes.id, OKU Timur | Saat ini untuk mendapatakn ikan sangat susah apa lagi saat air komering besar. Ia merasa prihatin dengan kondisi air yang tidak stabil menbuat dirinya kesulitan untuk mendapatkan ikan,”katanya Wani (36) salah satu warga perjaya yang pencari ikan
Selama ini ia mencari ikan dengan sistim memasang tajur di sungai komering, bila saat air besar datang biasa tajur ikan bamyak yang hilang dibawak air,”keluhnya, kepada awak media Sriwijayatimes Selasa, (05/01/21).
Lanjut Wani, kalau sudah air besar biasa warga setempat mencari ikan disungai mengunakan jaring ikan atau menjala. Tapi ada juga sebagian masyarakat mencari ikan mengunakan alat setrum dan bius sehingga membuat ikan-ikan kecil sungai komering ikut mati,”ucap wani.
“Saat ini Ikan-ikan disungai komering yang menjadi ikon di masyarakat perjaya sudah semangkin berkurang seperti ikan Belida, Bawong, Seluang,”terangnya.
Wani menghimbau kepada Pemerintah
Daerah untuk memperhatikan ekosistem ikan yang ada di sungai komering untuk melestarikan seperti ikan, Bawong yang sudah susah untuk mendapatkannya,” harapnya.
Selama ini memang Pemerintah dan para pengusaha sering melepaskan bibit ikan di sungai komering namun di sayang kan jenis ikan yang di lepas itu jenis ikan rawa seperti lele dan mujair,”Tutupnya (WS)