Pemanfaatan Lahan Sawah Lebak Tadah Hujan Untuk Menghasilkan Perekonomian Petani

Sriwijayatimes. ID. OKU Timur. Sungai Tebu Madang Suku I – Di akhir November curah hujan yang cukup tinggi dimanfaat masyarakat dusun Sungai Tebu desa Gunung Terang yang mayoritas mata pencaharian sebagai petani untuk menanam padi. Persawahan di dusun tersebut merupakan lebak yang tadah hujan. Walaupun terdapat aliran genangan sungai mati atau masyarakat disana menyebut sebagai tobong, perairan di persawahan lebak mengandalkan curah hujan.

Salah seorang petani sawah lebak Dani mengatakan pada november ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam padi yang mana kebutuhan air mencukupi akibat hujan.

“Mumpung lagi masuk musim penghujan maka para petani memanfaatkan untuk tanam padi”, ucapnya, Senin (22/11).

Namun, menurutnya ada satu hal yang menjadi nilai lebih para petani sawah lebak tersebut. Yaitu memanfaatkan aliran sungai mati dengan membuat galian tersier disetiap kapling sawah. Pembuatan tersier tersebut katanya untuk mengembangbiakan ikan sungai seperti mujair dan lain lain.

Sistemnya setelah digali, dipasang jaring disepanjang pinggiran tersier. Gunanya saat air pasang ikan ikan dari tobong masuk kedalam dan tidak dapat keluar kembali.

“Jadi sambil menanam padi, kami memanfaatkan sawah untuk mengelola ikan dari tobong yang saat air pasang ikannya ikut masuk. Selain itu juga bisa kami tebarkan benih ikan sejenis untuk memaksimalkan hasil ikan”, jelasnya.

Menurut Dani, hal tersebut sudah turun temurun dilakukan oleh orang tuanya. Jadi saat nanti panen padi, juga dapat memanen ikan disekeliling sawah. (Egi)