Pembangunan Drainase Menggunakan Dana Desa Senilai Rp 111.926.550 Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Sriwijayatimes ID OKU Timur – Proyek Pembangunan drainase senilai Rp 111.926.550,- yang bersumber dari Dana Desa (DD), di Desa Pagang Asri, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur diduga dikerjakan asal jadi.

Pantauan dilapangan, pekerjaan pembanguan drainase belum selesai, penyusnana batubatapun amburadul tidak merata disemen, bahkan dibeberapa titik hanya ditimbun menggunakan tanah.

Mengacu pada volume pekerjaan yang terpampang papan informasi, 0’5 x 0,8 x 0,7 x 206 M, namun implementasi pada bangunan drainase sangat tidak sesuai. Sehingga terlihat jelas adanya dugaan rekayasa volume dengan menarik up anggaran.

Akibatnya, setelah drainase dianggap selesai, belum bisa dimanfaatkan oleh warga. Apalagi diujung lokasi pekerjaan ditimbun pakai tanah, sehingga air tidak sepenuhnya bisa mengaliri sawah.

Proyek yang baru seumur jagung tersebut dikeluhkan masyarakat, karena proses pembangunan juga diduga tidak sesuai prosedur.

Salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya mengatakan, bangunan drainase asal jadi. Ini dilihat dari bangunan yang ada, batu bata tidak disemen dibeberapa titik dan ini cepat rusak atau bahkan roboh jika terus terusan terkena air.

“Ya bangun yang benarlah, agar bisa bermanfaat bagi warga. Jangan seperti ini, ada yang disen ada yang tidak, dan ditimbun pakai tanah,” katanya.

Korlap Masyarakat Peduli Anggaran Negara Sumsel, Yunizar menambahkan, proyek bangunan drainase yang menggunakan anggaran Dana Desa di Desa Pahang Asri diduga semrawut dan tidak sesuai prosedur maupun RAB Dana Desa.

Menurutnya, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh beberapa warga setempat, pihaknya sudah melakukan pantauan langsung ke lokasi pekerjaan, untuk mengumpulkan bahan dan ketarangan.

“Kita sudah kumpulkan semua bahan maupun data terkait proyek tersebut. Dalam waktu dekat laporan pengaduan akan kita teruskan ke stakeholder terkait maupun ke pihak penegak hukum,” ujarnya.

Sementara, saat dikonfirmasi via Whatapps, Kepala Desa Pahang Asri Hendri enggan memberikan jawaban. “Sebelum bapak kasih tahu siapa masyarakat saya yang melaporkan ke bapak, saya tidak memberikan jawaban terkait pembangunan siring tersebut. Jadi saya harus tau dulu,” ujarnya. (Red)