Untuk Meraih Adipura Th 2025, Enos Tegaskan OPD Bergerak Cepat

Oplus_131072

Sriwijayatimes id OKU Timur, Pemerintah Kabupaten OKU Timur terus memantapkan langkah menuju penilaian Adipura Tahun 2025. Upaya ini ditandai dengan digelarnya rapat evaluasi persiapan di Ruang Bina Praja, Sekretariat Daerah OKU Timur, Jumat (29/8/2025). 

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T., M.M., dan dihadiri Sekretaris Daerah serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Dalam arahannya, Bupati yang akrab disapa Enos menegaskan bahwa kebersihan bukan sekadar formalitas penilaian, melainkan bagian dari nilai iman. 

“Adipura ini memang sunnah, karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Adipura adalah ikon tingkat kebersihan kita, dan kita harus peduli, baik sebagai pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.

Enos mengingatkan bahwa kebersihan lingkungan memberi manfaat langsung bagi kesehatan warga. Menurutnya, menjaga kebersihan akan menghindarkan masyarakat dari penyakit sekaligus menciptakan lingkungan yang sehat. 

Ia juga menyinggung sejarah capaian OKU Timur yang sebelumnya berhasil meraih predikat Adipura, meski sempat terhenti pada beberapa tahun lalu. 

“Di balik penilaian, ada kerja keras yang harus kita lakukan. Bagaimana membiasakan pola hidup bersih dalam keseharian. Itu yang terpenting,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Bupati Enos meminta Sekda untuk segera menyiapkan regulasi berupa Peraturan Bupati hingga Peraturan Desa terkait pengelolaan sampah. 

Regulasi tersebut nantinya diantaranya mengatur sistem reward and punishmen warga yang patuh menjaga kebersihan akan mendapat apresiasi, sementara yang melanggar akan dikenakan sanksi, bahkan denda.

 “Kalau perlu, kita dukung infrastruktur kebersihan di desa sebagai bentuk penghargaan,” tambahnya.

Ia juga menyinggung program nasional Asta Cita Presiden yang turut menekankan pentingnya lingkungan hidup. “Kalau ingin meraih Adipura, mari kita sepakat dan bangun kerja sama. Lengkapi aturan dan syaratnya, serta optimalkan indikator penilaian,” kata Enos.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU Timur, Feri Hadiansyah, menjelaskan ada tiga aspek utama dalam penilaian Adipura tahun ini. 

Pertama, penilaian anggaran dan kebijakan pengelolaan sampah (20%) yang mencakup ketersediaan anggaran, regulasi, hingga operator. Kedua, SDM serta sarana dan prasarana (30%). Ketiga, sistem pengelolaan sampah dan kebersihan (50%) yang menjadi bobot terbesar.

Feri menambahkan, terdapat tambahan poin dalam penilaian tahun ini dibandingkan sebelumnya, terutama pada aspek pemantauan lapangan. Ada 18 titik yang akan dinilai, mulai dari kawasan perumahan, jalan, pasar, hingga pertokoan.

 “Semua titik pantau ini masih bisa kita optimalkan. DLH akan turun langsung, dan kami minta dukungan OPD lain agar semua komponen bisa maksimal,” jelasnya.

Dengan persiapan matang, Bupati Enos optimistis Martapura sebagai ibu kota OKU Timur bisa kembali meraih Adipura. “Yang paling penting bukan sekadar piala, tetapi bagaimana kota kita benar-benar bersih dan masyarakat terbiasa hidup sehat,” pungkasnya