UPTD Puskesmas Pandan Agung Kolaborasi Bersama Pemerintahan Desa Tekan Angka Stunting Dan Peningkatan Gizi Balita

Sriwijayatimes id OKU Timur – Kolaborasi antara Puskes Pandan Agung dan pemerintahan desa Pandan Agung kecamatan Madang Suku II,menggelar Musyawarah Perencanaan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKDes) tahun 2026 sekaligus rembuk stunting tahun 2025.Acara berlangsung Di Kantor Desa Pandan Agung hari  Selasa (23/09/2025)

Kegiatan musyawarah fokus utama diarahkan pada Rembuk Stunting sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting di desa Pandan Agung. Serta peningkatan akses makanan bergizi, pemantauan tumbuh kembang balita, serta integrasi program pemerintah desa dengan program kesehatan dari puskesmas.

Acara ini dihadiri Kepala Desa Pandan Agung Bambang Hermanto, Kepala UPTD Puskesmas Pandan Agung Solha Srikandi, SST., M.M,Kasi PMD Kecamatan Abung Selatan Basrowi Ahmad,Babinsa Dodi, Bhabinkamtibmas Erik, pendamping desa Karel, Pendamping Lokal desa Karel, Ketua BPD, dan Ketua MPD.

Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur, M. Ya’kub, SKM., MM melaluì,Kepala Puskesmas Pandan Agung, Solha Srikandi, SST., M.M, menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani masalah gizi buruk dan tumbuh kembang anak balita.

“Penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, namun memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah desa, kader posyandu, dan keluarga itu sendiri,” ujar Solha Srikandi.

Menurut data Puskesmas Pandan Agung, masih terdapat beberapa kasus stunting di wilayah kerja mereka, meskipun terjadi tren penurunan dalam dua tahun terakhir. 

Oleh karena itu, rembuk stunting ini menjadi wadah strategis untuk merumuskan langkah konkret yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan

“Harapan Solha Srikandi, hasil rembuk stunting ini akan dimasukkan dalam prioritas program RKDes 2026, terutama yang menyangkut intervensi sensitif dan spesifik terkait pencegahan stunting,” tegas Solha

Kepala Desa Pandan Agung, Bambang Hermanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting adalah masalah yang mempengaruhi masa depan generasi desa. Ia berharap melalui rembuk ini, semua pihak bisa bekerja bersama dan saling mendukung.

“Pemerintah desa berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran dan sumber daya demi menurunkan angka stunting secara signifikan pada tahun 2025. Kata kades. (Bd)