Sriwijayatimes. Id I OKU Timur – Heboh diduga warga meningal mendadak karana virus corona. Warga tersebut berada di kawasan prumahan Desa Serbaguna,BK 9 OKU Timur. Kronologinya ada seorang ibu-ibu yang meninggal secara tiba tiba warga sempat menduga korban yang meninggal tersebut terjangkit virus corona atau Covid-19.
Dari data yang dikumpulkan kronologis kejadian mayat tersebut atas nama ny. Er umur 28 tahun. Er dan suami serta anaknya, 4 hari yang lalu datang ke rumah saudaranya di Desa Serbaguna,mengeluh sakit demam sakit tengorokan dan nyeri perut, pada hari sabtu jam 16.00 wib meninggal dunia, sebelumnya sudah berobat dengan bidan.
Selanjutnya tim covid PKM Gumawang datang kelokasi dan berkordinasi dengan tim covid RSUD OKU Timur untuk mengevakuasi jenazah sesuai standar pemulasaran jenasah kasus covid pengkapanan, pembungkusan dengan plastik dan kantong mayat dari BNPP.
Sekitar pkl 8.30 jenazah di bawa ke OKI (lubuk seberuk) oleh tim covid RSUD, selanjutnya keluarga px yg di desa Serbaguna sudah diedukasi untuk isolasi karantina 14 hr (3 orang) ,dan direncanakan hari Senen akan dilakukan rafidtest.
Sementara terpisah Sekretaris Dinas Kesehatan OKU Timur yang juga penanggung jawab data dan informasi satu pintu Covid-19, Yakub membenarkan kejadian tersebut dan membantah kalau mayat tersebut meninggal karena corona.
“Benar jam 16.00 wib di Desa Sriguna ada yang meninggal jenis kelamin perempuan umur 28 tahun dari Lubuk Seberuk OKI. Menurut dokter puskesmas Gumawang orang tersebut menderita demam, batuk dan nyeri perut yang sangat luar biasa ( colik abdomen ) Untuk sementara penyebab kematian disebabkan oleh colik abdomen tersebut.
“Jam 20.30 wib mayat di bawah ke kab OKI ( lubuk seberuk ) menggunakan mobil jenasah RSUD Tulus Ayu, pengurusan jenasah kita lakukan sesuai dengan protokol covid-19 untuk berjaga jaga,” jelasnya melaui pesan singkat WhatsApp pribadinya Minggu (05/04/2020) sekitar pukul 10.25 WIB.
Dijelaskanya,sudah di berikan edukasi terhadap keluarga sesuai dengan protokol kemenkes dilakukan observasi/karantina rumah.
“Untuk masyarakat tetap tenang dan jangan panik tetap lakukan social distance jangan bersentuhan, jaga jarak, hindari keramaian dan tetap menjalankan pola hidup sehat,”pungkasnya. (BI)