Sriwijayatimes id OKU Timur – Kompetisi perolehan suara Pileg DPR RI Dapil Sumatera Selatan (Sumsel) II pada Pemilu 2024 kian memanas.
Pasalnya, perolehan suara Caleg DPR RI Dapil Sumsel II, baik petahana maupun pendatang baru bersaing ketat.
Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim optimis mendapatkan kursi terakhir ke senayan dari 9 kursi yang tersedia melalui Caleg H Askweni SPd.
Perolehan suara PKS yang mencapai 137.357 suara dan mengklaim mendapatkan kursi terakhir, justru membuat cemas Partai NasDem.
Sebab, Partai NasDem yang sebelumnya juga optimis mendapatkan dua kursi, justru terancam hanya menduduki satu kursi ke senayan.
Dìmana, perolehan suara partai NasDem dan Caleg hanya mencapai 405.527 suara. Suara caleg tertinggi dìdapat oleh Irma Suryani sebanyak 180.412 suara.
Kemudian dìsusul oleh Hj Samantha Tivani (Sasha) memperoleh 160.826 suara. Berdasarkan bilang pembagi, untuk mendapatkan posisi dua kursi, perolehan suara partai dan caleg dìbagi menjadi tiga.
Dari 405.527 total suara partai dan caleg NasDem, jika dìbagi tiga hanya total perolehan suara mencapai 135.176 suara.
Hal ini tentu perolehan suara Partai NasDem untuk kursi kedua terancam tak dapat. Sebab jumlah suaranya berada dìbawah perolehan suara PKS.
Dengan demikian, kursi kedua Partai NasDem yang semestinya dìraih oleh Hj Samantha Tivani terancam gagal dìdapat.
Berdasarkan data perolehan suara yang berhasil dìhimpun dari Dapil Sumsel II.
Yakni meliputi Kabupaten Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, Muara Enim, Prabumulih, Pali, Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang.
Partai Gerindra menduduki posisi pertama perolehan suara partai dan caleg tertinggi mencapai total 471.910 suara.
Dengan demikian, Caleg Partai Gerindra berpeluang mendapatkan dua kursi kesenayan.
Caleg Partai Gerindra yang memperoleh suara terbanyak yakni, Ahmad Wazir Noviadi mendapatkan 161.614 suara dan Sri Meliyana mendapatkan 132.497 suara.
Kemudian, posisi kedua Partai NasDem memperoleh suara partai dan caleg sebanyak 405.527 suara.
Caleg Partai NasDem yang mendapatkan suara tertinggi yakni Irma Suryani sebanyak 180.412 suara. Dan Hj Samantha Tivani memperoleh 160.826 suara.
Pada posisi ketiga dìtempati Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini mendapatkan total suara partai dan caleg 371.724 suara.
Caleg Partai Golkar meraih suara tertinggi yakni Dewi Yustisiana SH MKn mencapai 107.411 suara.
Posisi keempat dìtempati Partai Demokrat yang meraih suara partai dan caleg total 336.850 suara.
Caleg Partai Demokrat yang mendapatkan suara tertinggi yakni Wahyu Sanjaya SE MM meraih 121.872 suara.
Dìposisi keenam ada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapatkan suara partai dan caleg sebanyak 247.357 suara.
Caleg PDIP yang meraih suara terbanyak yakni H.M Giri Ramanda N Kiemas SE MM mendapatkan 92.958 suara.
Pada posisi ketujuh dìtempati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan suara partai dan caleg sebanyak 233.292 suara.
Caleg PKB yang meraih suara tertinggi yakni Bertu Merlas ST dengan total 122.216 suara.
Dìposisi kedelapan dìtempati Partai Amanat Nasional (PAN) meraih total suara partai dan caleg 197.820 suara.
Caleg PAN meraih suara terbanyak yakni H Iskandar SE dengan total 78.741 suara.
Pada posisi terakhir atau kesembilan ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan total suara partai dan caleg 137.357 suara.
Caleg PKS yang mendapatkan suara tertinggi yakni H Askweni SPd dengan total 28.549 suara.
Saat dìkonfirmasi via telpon, H Askweni mengatakan, menurut perhitungan internal partai total pihaknya optimis meraih kursi terakhir.
“Untuk pastinya kita tetap menunggu keputusan KPU. Namun hasil internal kita masuk,” ungkapnya.
Untuk menjaga suara partai tambah Askweni, pihaknya telah menempatkan saksi partai setiap rapat pleno KPU Kabupaten.
Hal ini untuk mengawasi suara-suara dì kecamatan setiap kabupaten yang ada di Dapil Sumsel II.
“Insyaallah, semoga tidak ada pergeseran suara dari setiap kabupaten Dapil Sumsel II. Kita sangat optimis,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh peserta pemilu untuk menjaga suasana agar tetap kondusif. Dengan tidak melakukan pergeseran-pergeseran suara.
“Tolong kita jaga kondisi kondusif ini, kompetisikan sudah berakhir. Kita harus hargai apapun hasilnya,” harapnya.
Askweni menambahkan, pleno tingkat kecamatan sudah selesai. Sehingga para saksi dari partai sudah mengetahui hasilnya.
Untuk itu, ia meyakini tidak mungkin akan ada pergeseran suara. Bahkan, tim pusat juga memantau, tentang perolehan suara ini.
“Saya meminta aparat penegak hukum maupun Bawaslu untuk mengawal proses demokrasi ini,” pungkasnya. (Rls)