Sriwijayatimes id – OKU Timur – Dengan budget ratusan juta, Jemaah Calon Haji (JCH) asal OKU Timur yang berangkat menggunakan bus dari pemerintah daerah malah menikmati fasilitas murahan.
Betapa tidak, darì sembilan bus yang berangkat, ada satu bus mengalami mogok atau mati mesin. Akibatnya, puluhan jamaah yang berangkat menggunakan bus tersebut harus terlantar berjam-jam.
Padahal, dilansir dari situs lpse.okutimurkab.go.id nilai pagu paket pengadaan sewa bus pemberangkatan haji pada sekretariat daerah sebesar 198 juta.
Mirisnya, dengan nilai sewa bus sebesar ìtu, jamaah asal OKU Timur malah menikmati kualitas bus yang bobrok dan jauh darì kata layak.
Beberapa JCH mengeluh atas ketidaksiapan armada yang disiapkan oleh panitia keberangkatan haji OKU Timur. “Kami sudah 3 jam lebih terlantar oleh bus ini mogok, pecaknyo dari pihak panitia kurang persiapan terkait pemberangkatan ini,” ungkap salah satu JCH yang namanya enggan disebutkan.
Sementara, Kabag Kesra Sigit Pramono mengatakan, bus pengganti sudah ada dan baik. Saat ditanya anggaran sewa bus, ia hanya mengatakan “wa’alaikumsalam wr wb. Terimakasih sdh melakukan klarifikasi,
saat ini kita fokus supaya tdk terulang pada kloter 3 dan 5. Sekali lagi terima kasih,” katanya via pesan whatsapp.
Bukan ìtu saja, bus dengan nomor polisi B 7120 IW itu juga ternyata diketahui telat membayar pajak hampir satu tahun. Yang mana harusnya bus tersebut membayar pajak kendaraan pada 18 Juni 2024 lalu.
Dengan mencuatnya insiden mati mesin atau mogok yang dialami salah satu bus pengangkut JCH OKU Timur ini, timbul dugaan jìka penggunaan anggaran pengadaan trayek tersebut terkesan asal-asalan.
Harusnya, dengan nilai sebesar ìtu, fasilitas dan kualitas kendaraan yang digunakan lebih layak dan pantas. (Red)
