Sriwijayatimes. ID – PALEMBANG, – Menyukseskan temu virtual Konvensi Nasional Humas (KNH) pada 4-5 Desember 2020, Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia Palembang (BPC Perhumas Palembang) bakal mengusung event “Prasasti-Palembang Menuju KNH20”. Kegiatan daring tersebut akan berlangsung pada Selasa, 1 Desember 2020.
Ketua BPC Perhumas Palembang, Dr Desy Misnawati MIkom mengatakan, Prasasti Menuju KNH20 ini merupakan program inovatif, adaptif, dan kolaboratif. Menurut dia, bukan hanya webinar kehumasan tapi juga ada rangkaian kegiatan peluncuran buku kumpulan puisi “Embusan Anginmu” karya Enny Hidajati.
“Dalam rangka memperingati HUT ke-1 BPC Perhumas Palembang yang jatuh pada 12 Desember 2020. Peringatan anniversary-nya kami majukan 1 Desember sekaligus webinar menyukseskan KNH20,” ungkap Desy, usai rapat yang digelar secara virtual Sabtu (28/11).
Desy menambahkan, dalam event tersebut, webinar lokal yang mengusung tema “Media Contents of Public Relations 2021” akan digelar Selasa, 1 Desember mendatang pukul 10.00 WIB. Pihaknya menghadirkan dua pembicara yakni Achmad Syamsudin (Direktur Utama Bank SumselBabel) dan Gadang Harto Hartawan (Head of Public Affair PT OKI Pulp and Paper/Sinarmas Group).
“Konten yang berkelas dan berkualitas sangat penting dan melekat bagi praktisi humas dalam menyampaikan strategi pesan melalui media relations untuk membangun reputasi dan merek saat terjadi krisis pasca-pandemi. Humas profesional diharapkan dapat melakukan perubahan di era adaptasi kebiasaan baru dengan konten tersebut,” jelasnya.
Selain kegiatan webinar, lanjut Desy, ada pula lomba baca puisi dan konferensi pers virtual tingkat mahasiswa. “Lomba ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa sebagai sarjana unggul di bidang komunikasi,” jelasnya.
Desy menambahkan, perkembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu tantangan bagi praktisi dan akademisi bahasa dan komunikasi. “Humas seyogianya dapat menyajikan konten berkualitas di media massa, baik cetak, elektronik, maupun siber,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, lanjut dia, kehadiran media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp telah menambah barisan media baru lainnya seperti Wikipedia, Youtube, Pinterest, dan WordPress. “Inovasi tersebut tentunya dapat memotivasi humas, termasuk juga awak media (pers) untuk menciptakan konten terverifikasi yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif pada kehidupan normal baru,” ujarnya.
Menurut Desy, konten media yang kini menjadi tren dan sering digunakan bukan hanya sebatas berita, siaran pers, foto dan video. Akan tetapi, konten augmented reality (AR), user generated contents (UGC), live streaming, podcast, meme, dan masih banyak lagi kerap mewarnai wajah media baru. “Saatnya membangun reputasi perusahaan dan pemerintahan serta beragam merek produk dan program melalui konten media berkelas dan berkualitas,” harapnya.
Sementara itu, lanjut Desy, Konvensi Nasional Humas 2020 (KNH20) yang akan digelar pada 4-5 Desember nanti diharapkan akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Ir H Joko Widodo. Sejumlah menteri, gubernur, TNI-Polri, tokoh pers, pemilik media dan para akademisi juga turut menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut. Diperkirakan lebih dari 1.000 peserta akan hadir dalam KNH20 yang menampilkan berbagai sub tema antara lain Tren Global; Humas Pemerintah; Strategi dan Integrasi Komunikasi; Humas dan Kredibilitas; Media dan Tanggung Jawab Sosial; serta Tantangan Komunikasi.
KNH20 bertujuan untuk mendorong peran humas yang lebih strategis dalam membantu seluruh stakeholder nasional terutama dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19. Hal itu diungkap Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas Indonesia Agung Laksamana saat kick off Menuju KNH20 yang dilangsungkan secara virtual belum lama ini.
Agung mengatakan, dalam situasi seperti sekarang ini, peran strategis Humas di masa pandemi menjadi sangat substansial. Menurut dia, humas menjadi agen perubahan untuk menghadapi tantangan dan menjawab kekhawatiran publik di tengah ketidakpastian yang sangat tinggi, melalui komunikasi yang terarah, empati dan berkelanjutan.
Pandemi Covid-19, tambah Agung, telah mengubah pola kehidupan masyarakat dan menciptakan instabilitas, multisektoral baik kesehatan, sosial dan ekonomi yang menuntut semua orang untuk segera beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru, agar mampu bertahan di dalam situasi ini.
“Peran strategis Humas di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini menjadi ujung tombak dalam menjawab ketidakpastian sekaligus membuka kesempatan untuk dapat mengadopsi, beradaptasi dan melahirkan kemahiran baru (Adopt, Adapt, Adept),” ungkapnya.
Diketahui, Perhumas merupakan organisasi profesi para praktisi humas dan komunikasi terbesar di Indonesia yang didirikan pada 15 Desember 1972. Perhumas secara resmi telah tercatat di Depdagri sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia dan pada International Public Relation Association IPRA yang berkedudukan di London, Inggris.(Tim)