Bupati Kholik Menghadiri Hari Anak Nasional

Sriwijayatime. Id I OKU TIMUR,- Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Sumsel mengajak semua unsur mulai dari pemerintah daerah, masyarakat dan orang tua untuk majukan daerah dengan melindungi hak anak.

Dimana kemajuan daerah sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang generasi muda yaitu anak-anak. Sebab, jika hak anak diberikan dengan baik tanpa adanya kekerasan kemapuan generasi muda dapat berkontribusi dalam menopang kemajuan daerah.

Demikian dikatakan Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAD) Provinsi Sumsel Eko Wirawan saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten OKU Timur bersama Asisten III Setda Provinsi Sumsel dan Bupati OKU Timur yang berlangsung di Balai Rakyat Pemkab OKU Timur, Kamis (23/7).

Menurut Eko, KPAD Sumsel ini untuk melakukan pembelaan dan pengawasan tentang hak-hak anak. Dimana yang wajib melindungi hak anak adalah negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua.

“Namun yang kita lihat saat ini, justru keluarga dan orang tedekat sering kali tidak melakukan perlindungan terhadap anak. Dimana banyak kita temui orang tua sering melakukan kekerasan dengan anak. Untuk itu, jika ditemukan hal demikian diharapkan masyarakat bisa melaporkan ini kepada pihak kepolisian, Dinas Perlindungan Anak dan ke KPAD,” katanya.

Dirinya berharap, dengan adanya peringatan HAN ini jangan hanya jadi kegiatan seremoni saja, namun jadikan ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan program anak terlindungi, OKU Timur maju.

“Ucapan terimakasih kepada Pemkab OKU Timur terkhusus Bupati yang sudah memfasilitasi kegiatan ini dengan penuh. Selamat Hari Anak Nasional, semoga kegiatan ini membawa manfaat demi mewujudkan perlindungan terhadap hak anak dan peran anak untuk kemajuan daerah,” katanya.

Baca Juga :
Bupati OKUT Langsung Serahkan Sertifikat Tanah PLHUT Untuk Kemenag

Sementara, Bupati OKU Timur HM Kholid MD mengatakan, lahirnya keputusan presiden tentang peringatan Hari Anak Nasional yang ditetapkan sejak 19 Juli 1984 tentu didasari dengan banyak hal dan kajian dari para ahli.

Namun intinya diperingati HAN ini untuk meningkatkan perhatian terhadap anak dan melindungi anak dari kekerasan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

“Jika perkembangan anak tidak disentuh dengan adanya perhatian dan tidak dilindungi dari kekerasan, bagaimana tumbuh kembang anak akan baik. Jika tumbuh kembang anak tidak baik, maka bagimana negara atau daerah mau maju. Untuk itu mari sama-sama kita wujudkan perlindungan anak untuk kemajuan indonesia dan daerah-daerah,” jelasnya.

Terpisah, Asisten III Setda Provinsi Sumsel sekaligus Plt Kepala DPPA Sumsel Prof Dr Edward Juliarta mengatakan, saat ini ada 3.928 angka kekerasan anak di indonesia, 300 diantaranya di Sumsel dengan kekerasan yang beragam. Untuk itu pihaknya terus fokus melindungi anak, baik dari haknya hingga potensi anak itu sendiri.

“Namun jika kita lihat untuk di Kabupaten OKU Timur jumlah kekerasan anak cukup minim. Hal ini berarti sosialisasi Pemkab OKU Timur melalui DPPA terus berjalan dengan baik. Semoga hal ini bisa dipertahankan dan kedepan perlindungan anak dapat dilakukan lebih baik lagi dan dengan menyalurkan potensi anak pada porsinya,” pungkasnya. (Bd)